Pertemuan Penduduk Surga dan Neraka
Disampaikan oleh:
Syahdiardin
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ
اْلحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ
رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ
وَكَفَى بِاللَّهِ شَهِيْدًا.-
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَحْدَهُ لَا
شَرِيْكَ لَهُ.- وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لاَنَبِيَّ بَعْدَهُ.- اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى
سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ
إِلَى يَوْمِ الدّيْن.- أَمَّا بَعْدُ
Alhamdulillah, kita bersyukur kepada Allah SWT atas
segala nikmat yang telah diberikan-Nya kepada kita, baik nikmat iman dan Islam,
maupun nikmat kesehatan dan kesempatan yang telah mengantarkan kita untuk membaca
artikel ini. Keselamatan dan
kesejahteraan semoga selalu tercurah dan dilimpahkan kepada Nabi kita,
junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya sampai kepada
kita dan semua orang beriman.
Pembaca yang Budiman
Dalam Kajian kita kali ini akan dibahas tentang pertemuan penduduk syurga dan neraka yang disebutkan dalam Firman Allah dalam QS Al-Mudassir ayat 40 s.d 47. Dalam ayat-ayat tersebut Allah menjelaskan tentang pertemuan yang kelak akan terjadi antara penduduk syurga dan penduduk neraka. Jadi nanti Insya Allah kita ditempatkan Allah di syurga dan akan diberi kesempatan berkunjung ke neraka. Kunjungan itu bertujuan untuk menunjukkan kepada penduduk syurga agar merasakan betul kenikmatan syurga dengan melihat betapa beratnya azab bagi penduduk neraka.
Jadi jika ingin merasa nikmat Allah itu amat
banyak, kata Nabi dalam HR Bukhari Muslim:
اُنْظُرُوْا إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلَ
مِنْكُمْ
Lihatlah orang yang berada di bawahmu
Nabi menyuruh kita: “lihatlah yang dibawahmu”,
agar kamu dapat merasakan nikmat-Ku.
Jika ingin merasakan nikmat sehat, maka kunjugilah orang sakit, lihatlah di
ruang ICU. Walau kita punya penyakit juga, tapi masih ada orang lebih parah
penyakitnya dari kita.
Kita akan merasa sangat beruntung jika melihat
masih ada orang yang lebih susah hidupnya dari kita. Bahkan ada yang tak mampu
membeli makanan pokok kebutuhan sehari-hari. Ada yang sampai kelaparan
berhari-hari.
Jika ingin merasa muda, maka bertemanlah dengan
yang lebih tua umurnya dari kita. Dengan melihat yang di bawah kita, maka kita
akan senatiasa bersyukur kepada Allah.
Para pembaca yang Insya Allah dirahmati Allah
Sebelum berkunjung ke neraka, penduduk syurga
saling bertanya (Ayat 40 dan 41 Surat Al-Mudassir).
فِی جَنَّـٰتࣲ یَتَسَاۤءَلُونَ، عَنِ ٱلۡمُجۡرِمِینَ
Di dalam syurga mereka (penduduk syurga) saling bertanya, tentang
orang-orang yang berdosa.
Sebelum berkunjung ke neraka, penghuni syurga,
berdialog saling bertanya tentang orang-orang berdosa yang mereka kenal. Mereka
saling bertanya tentang tetangga mereka,
anggota keluarga mereka, kenalan mereka, juga pemimpin mereka yang
berdosa. Mereka saling bertanya tentang si Fulan dan si Fulanah yang banyak
berbuat maksiat dan dosa. Mereka saling bertanya di neraka mana para pendosa
itu?
Saling bertanya, mengobrol, berdialog di antara
penduduk syurga itu berlaku terus-menerus. Maka kata yang digunakan یَتَسَاۤءَلُونَ berupa fiil mudhari’
atau present countinous. Ini menunjukkan, bahwa di syurga itu penuh
kesenangan, setiap saat mengobrol, bercerita duduk di kursi yang terbuat dari
emas permata. Sebagaimana
disebut Allah dalam QS Al-Waqiah ayat 15 dan 16:
عَلَىٰ سُرُرٍ مَوْضُونَةٍ - مُتَّكِئِينَ
عَلَيْهَا مُتَقَابِلِينَ
Mereka berada di atas
dipan-dipan yang bertahtakan emas
permata, mereka bersandar di atasnya berhadap-hadapan.
Jadi
penghuni syurga bersenang-senang duduk berhadap-hadapan di
singgasana-singgasana yang terbuat dari emas dan permata. Tidak ada rasa kantuk,
tidak ada rasa lapar, tidak ada rasa haus, tidak ada sedikitpun yang
menyusahkan dan tidak menyenangkan.
Para pembaca rahimakumullah
Saat penduduk syurga berkunjung ke neraka
terjadilah dialog penduduk syurga dan penduduk neraka.
Penduduk syurga bertanya kepada penduduk neraka:
مَا سَلَكَكُمۡ فِی سَقَرَ (Apa yang menyebabkan kalian
masuk neraka saqar?) Lalu penduduk neraka menyebutkan, memberitahukan ada 4
sebab mereka masuk neraka:
Pertama, (Ayat 43 Surat Al-Mudassir).
قَالُوا۟
لَمۡ نَكُ مِنَ ٱلۡمُصَلِّینَ
Dulu kami tidak mengerjakan shalat
Penyebab pertama masuk neraka adalah karena
tidak mengerjakan shalat. Penduduk neraka serentak menjawab
قَالُوا۟
لَمۡ نَكُ مِنَ ٱلۡمُصَلِّینَ (Dulu kami tidak mengerjakan
shalat)
Jadi kalau ada orang yang tidak shalat, maka
sebenarnya Allah sedang memperlihatkan kepada kita penduduk neraka yang sedang
berjalan di muka bumi. Karena begitu pentingnya shlat, maka Nabi SAW
mengingatkan kita dalam HR At-Tirmizi
إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ
مِنْ عَمَلِهِ صَلاَتُهُ
Sesungguhnya amal yang seorang
hamba yang pertama kali dihisab di hari Kiamat adalah shalatnya.
Menariknya jawaban penduduk
neraka adalah:
لَمۡ نَكُ مِنَ ٱلۡمُصَلِّینَ (Kami
tidak mengerjakan shalat)
Bukan:
لَمۡ نَكُ مِنَ مُقِيمَ الصَّلَاةِ (Kami tidak mendirikan shalat)
مِنَ
ٱلۡمُصَلِّینَ
maknanya, setiap orang jika telah mengerjakan shalat 5 waktu, maka itu sudah
dapat menutup pintu neraka. Tapi jika jawaban para menghuni neraka itu
menggunakan kalimat مِنَ مُقِيمَ الصَّلَاةِ, maka hanya shalat yang sempurna saja yang
dapat menutup pintu neraka dan membawa ke syurga.
Oleh sebab itu peliharalah
shalat 5 waktu. Walau belum bisa khusyuk, shalat jangan ditinggalkan. Kemudian
tingkatkan shalat menuju khusyuk, karena seorang beriman ditempatkan Allah di
syurga sesuai dengan mutu atau kualitas shalatnya.
Khusyuk itu harus diawali dgn
tidak meninggalkan shalat, lalu sempurnakan shalat secara bertahap dan
bersungguh-sungguh mulai dari menyempurkan niat, bacaan, tatacara, serta segala
sesuatu yang berhubungan dengan syarat, rukun, wajib, dan sunnahnya.
Kedua (Ayat 44 Surat Al-Mudassir)
ولَمۡ
نَكُ نُطۡعِمُ ٱلۡمِسۡكِینَ
(Dan dulu kami tidak memberi makan orang
miskin)
Banyak orang miskin di sekitar kami kata penduduk nereka,
Kami menyaksikan ada orang miskin meminta-minta. Kami melihat pemulung yang
mengumpul sampah demi sesuap nasi. Tapi kami tidak peduli pada nereka, kami
biarkan mereka dalam kesusahan dan kelaparan. Itu sebabnya kami masuk neraka.
Ketiga (Ayat 45 Surat Al-Mudassir)
وَكُنَّا
نَخُوضُ مَعَ ٱلۡخَاۤىِٕضِینَ
(Dan dulu kami terlibat dalam perkataan yg
tidak baik)
Mungkin saat ini, inilah yang banyak membuat orang masuk
neraka. Kalau dulu fitnah dan ghibah hanya ada di tempat orang berkumpul-kumpul
secara fisik. Tapi di era medsos fitnah dan ghibah semakin menjadi-jadi,
semakin meluas. Kita saksikan betapa dahsyatnya fitnah dan ghibah di facebook,
Grup WA, dan sebagainya. Bahkan kita mengenal ada istilah BuzerRp yang
dipelihara pihak tertentu utk menjatuhkan lawan politik atau bisnisnya.
(Ayat 46 Surat Al-Mudassir)Keempat,
وَكُنَّا
نُكَذِّبُ بِیَوۡمِ ٱلدِّینِ
(Dan dulu kami tidak meyakini adanya hari pembalasan).
Masih terngiang di telinga kita seorang tokoh
terkenal berkata: “Ada yang percaya pada janji-janji manis hidup di enak
akhirat, padahal dia sendiri tidak pernah ke sana”.
Demikian yang bisa kita bahas
dalam kesempatan ini. Semoga bermanfaat bagi para pembaca sekalian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar