Jumat, 06 Januari 2023

Pertemuan Penduduk Syurga dan Neraka

Pertemuan Penduduk Surga dan Neraka

Disampaikan oleh: Syahdiardin

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

اْلحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَكَفَى بِاللَّهِ شَهِيْدًا.- أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ.- وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لاَنَبِيَّ بَعْدَهُ.- اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.-  أَمَّا بَعْدُ

Alhamdulillah, kita bersyukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yang telah diberikan-Nya kepada kita, baik nikmat iman dan Islam, maupun nikmat kesehatan dan kesempatan yang telah mengantarkan kita untuk membaca artikel ini. Keselamatan dan  kesejahteraan semoga selalu tercurah dan dilimpahkan kepada Nabi kita, junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya sampai kepada kita dan semua orang beriman.

Pembaca yang Budiman

Dalam Kajian kita kali ini akan dibahas tentang pertemuan penduduk syurga dan neraka yang disebutkan dalam Firman Allah dalam QS Al-Mudassir ayat 40 s.d 47. Dalam ayat-ayat tersebut Allah menjelaskan tentang pertemuan yang kelak akan terjadi antara penduduk syurga dan penduduk neraka. Jadi nanti Insya Allah kita ditempatkan Allah di syurga dan akan diberi kesempatan berkunjung ke neraka. Kunjungan itu bertujuan untuk menunjukkan kepada penduduk syurga agar merasakan betul kenikmatan syurga dengan melihat betapa beratnya azab bagi penduduk neraka.

Jadi jika ingin merasa nikmat Allah itu amat banyak, kata Nabi dalam HR Bukhari Muslim:

اُنْظُرُوْا إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلَ مِنْكُمْ

Lihatlah orang yang berada di bawahmu

Nabi menyuruh kita: “lihatlah yang dibawahmu”, agar  kamu dapat merasakan nikmat-Ku. Jika ingin merasakan nikmat sehat, maka kunjugilah orang sakit, lihatlah di ruang ICU. Walau kita punya penyakit juga, tapi masih ada orang lebih parah penyakitnya dari kita.

Kita akan merasa sangat beruntung jika melihat masih ada orang yang lebih susah hidupnya dari kita. Bahkan ada yang tak mampu membeli makanan pokok kebutuhan sehari-hari. Ada yang sampai kelaparan berhari-hari.

Jika ingin merasa muda, maka bertemanlah dengan yang lebih tua umurnya dari kita. Dengan melihat yang di bawah kita, maka kita akan senatiasa bersyukur kepada Allah. 

Para pembaca yang Insya Allah dirahmati Allah

Sebelum berkunjung ke neraka, penduduk syurga saling bertanya (Ayat 40 dan 41 Surat Al-Mudassir).

فِی جَنَّـٰتࣲ یَتَسَاۤءَلُونَ،  عَنِ ٱلۡمُجۡرِمِینَ

Di dalam syurga mereka (penduduk syurga) saling bertanya, tentang orang-orang yang berdosa.

Sebelum berkunjung ke neraka, penghuni syurga, berdialog saling bertanya tentang orang-orang berdosa yang mereka kenal. Mereka saling bertanya tentang tetangga mereka,  anggota keluarga mereka, kenalan mereka, juga pemimpin mereka yang berdosa. Mereka saling bertanya tentang si Fulan dan si Fulanah yang banyak berbuat maksiat dan dosa. Mereka saling bertanya di neraka mana para pendosa itu?

Saling bertanya, mengobrol, berdialog di antara penduduk syurga itu berlaku terus-menerus. Maka kata yang digunakan یَتَسَاۤءَلُونَ berupa fiil mudhari’ atau present countinous. Ini menunjukkan, bahwa di syurga itu penuh kesenangan, setiap saat mengobrol, bercerita duduk di kursi yang terbuat dari emas permata. Sebagaimana disebut Allah dalam QS Al-Waqiah ayat 15 dan 16:

عَلَىٰ سُرُرٍ مَوْضُونَةٍ - مُتَّكِئِينَ عَلَيْهَا مُتَقَابِلِينَ

Mereka berada di atas dipan-dipan  yang bertahtakan emas permata, mereka bersandar di atasnya berhadap-hadapan.

Jadi penghuni syurga bersenang-senang duduk berhadap-hadapan di singgasana-singgasana yang terbuat dari emas dan permata. Tidak ada rasa kantuk, tidak ada rasa lapar, tidak ada rasa haus, tidak ada sedikitpun yang menyusahkan dan tidak menyenangkan.

Para pembaca rahimakumullah

Saat penduduk syurga berkunjung ke neraka terjadilah dialog penduduk syurga dan penduduk neraka.

Penduduk syurga bertanya kepada penduduk neraka:

مَا سَلَكَكُمۡ فِی سَقَرَ (Apa yang menyebabkan kalian masuk neraka saqar?) Lalu penduduk neraka menyebutkan, memberitahukan ada 4 sebab mereka masuk neraka:

Pertama, (Ayat 43 Surat Al-Mudassir).

 قَالُوا۟ لَمۡ نَكُ مِنَ ٱلۡمُصَلِّینَ

Dulu kami tidak mengerjakan shalat

Penyebab pertama masuk neraka adalah karena tidak mengerjakan shalat. Penduduk neraka serentak menjawab

قَالُوا۟ لَمۡ نَكُ مِنَ ٱلۡمُصَلِّینَ (Dulu kami tidak mengerjakan shalat)

Jadi kalau ada orang yang tidak shalat, maka sebenarnya Allah sedang memperlihatkan kepada kita penduduk neraka yang sedang berjalan di muka bumi. Karena begitu pentingnya shlat, maka Nabi SAW mengingatkan kita dalam HR At-Tirmizi

إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلاَتُهُ

Sesungguhnya amal yang seorang hamba yang pertama kali dihisab di hari Kiamat adalah shalatnya.

Menariknya jawaban penduduk neraka adalah:

لَمۡ نَكُ مِنَ ٱلۡمُصَلِّینَ (Kami tidak mengerjakan shalat)

Bukan:

لَمۡ نَكُ مِنَ مُقِيمَ الصَّلَاةِ (Kami tidak mendirikan shalat)

مِنَ ٱلۡمُصَلِّینَ maknanya, setiap orang jika telah mengerjakan shalat 5 waktu, maka itu sudah dapat menutup pintu neraka. Tapi jika jawaban para menghuni neraka itu menggunakan kalimat مِنَ مُقِيمَ الصَّلَاةِ, maka hanya shalat yang sempurna saja yang dapat menutup pintu neraka dan membawa ke syurga.

Oleh sebab itu peliharalah shalat 5 waktu. Walau belum bisa khusyuk, shalat jangan ditinggalkan. Kemudian tingkatkan shalat menuju khusyuk, karena seorang beriman ditempatkan Allah di syurga sesuai dengan mutu atau kualitas shalatnya.

Khusyuk itu harus diawali dgn tidak meninggalkan shalat, lalu sempurnakan shalat secara bertahap dan bersungguh-sungguh mulai dari menyempurkan niat, bacaan, tatacara, serta segala sesuatu yang berhubungan dengan syarat, rukun, wajib, dan sunnahnya.

Kedua (Ayat 44 Surat Al-Mudassir)

ولَمۡ نَكُ نُطۡعِمُ ٱلۡمِسۡكِینَ

(Dan dulu kami tidak memberi makan orang miskin)

Banyak orang miskin di sekitar kami kata penduduk nereka, Kami menyaksikan ada orang miskin meminta-minta. Kami melihat pemulung yang mengumpul sampah demi sesuap nasi. Tapi kami tidak peduli pada nereka, kami biarkan mereka dalam kesusahan dan kelaparan. Itu sebabnya kami masuk neraka.

 Ketiga (Ayat 45 Surat Al-Mudassir)

وَكُنَّا نَخُوضُ مَعَ ٱلۡخَاۤىِٕضِینَ

(Dan dulu kami terlibat dalam perkataan yg tidak baik)

Mungkin saat ini, inilah yang banyak membuat orang masuk neraka. Kalau dulu fitnah dan ghibah hanya ada di tempat orang berkumpul-kumpul secara fisik. Tapi di era medsos fitnah dan ghibah semakin menjadi-jadi, semakin meluas. Kita saksikan betapa dahsyatnya fitnah dan ghibah di facebook, Grup WA, dan sebagainya. Bahkan kita mengenal ada istilah BuzerRp yang dipelihara pihak tertentu utk menjatuhkan lawan politik atau bisnisnya.

(Ayat 46 Surat Al-Mudassir)Keempat, 

وَكُنَّا نُكَذِّبُ بِیَوۡمِ ٱلدِّینِ

(Dan dulu kami tidak meyakini adanya hari pembalasan).

Masih terngiang di telinga kita seorang tokoh terkenal berkata: “Ada yang percaya pada janji-janji manis hidup di enak akhirat, padahal dia sendiri tidak pernah ke sana”.

Demikian yang bisa kita bahas dalam kesempatan ini. Semoga bermanfaat bagi para pembaca sekalian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar