Jumat, 06 Januari 2023

Istighfar dan Ketenangan Hati

Istighfar Membuat Hati Menjadi Tenang

Disampaikan oleh: Syahdiardin

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

إِنَّ اْلحَمْدَ لِلّهِ نَحْمَدُهُ وَ نَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَ نَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِأَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئاَتِ أَعْمَالِناَ. مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضَلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَا دِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. الَّلهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلىَ نَبِيِّناَ مُحَمَّد وَ عَلىَ اٰلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا

Mari kita bersyukur kepada Allah atas segala nikmat-Nya, terutama nikmat iman yang telah membuat hati kita istiqamah dalam beragama Islam. Keselamatan dan  kesejahteraan semoga selalu dilimpahkan kepada Nabi kita Muhammad s.a.w dan keluarganya, dan semoga kita mendapat syafaat dan pertolongan beliau di akhirat kelak.

Dalam Qur’an Surat Ali Imran ayat 133 Allah berfirman

وَسَارِعُوٓا۟ إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا ٱلسَّمَٰوَٰتُ وَٱلْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.

Dalam ayat ini Allah menjanjikan syurga untuk orang yang bertakwa. Orang yang bertakwa kata Allah bukan hanya orang yang tidak berdosa, tetapi bisa jadi orang yang banyak dosa, yang tiap hari berbuat dosa, tetapi begitu berbuat berdosa langsung beristighfar memohon ampun kepada Allah. Kata Allah

وَٱلَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا۟ فَٰحِشَةً أَوْ ظَلَمُوٓا۟ أَنفُسَهُمْ ذَكَرُوا۟ ٱللَّهَ فَٱسْتَغْفَرُوا۟ لِذُنُوبِهِمْ

Dan orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka.

Setelah mengakhiri shalat membaca  السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ  kita melanjutkan berzikir membaca istighfar. أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ atau أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ atau أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّومَ وَأَتُوبُ إِلَيْه.  Istighfar berasal dari kata ghafara, selain mohon ampun, ghafara juga berarti menutupi. Jadi beristighfar artinya kita memohon kepada Allah agar dosa-dosa kita ditutupi.

Apa masksud dosa-dosa ditutupi?

Pertama: Dengan beristighfar kita memohon kepada Allah agar di akhirat tidak ditampakkan dosa-dosa kita.

Sebab kata Allah:  وَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُۥ

Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan sebesar zarrah, niscaya dia akan melihat nya. (QS Al Zalzalah ayat 8).

Oleh sebab itu kita meminta kepada Allah agar di akhirat kelak dosa-dosa kita ditutupi-Nya. Sebab jika diperlihatkan, kita pasti akan ketakutan, karena saking banyaknya dosa yang telah diperperbuat di dunia. Kata Allah dalam QS Al Ghasyiyah ayat 2: وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ خَٰشِعَةٌ

Pada hari itu banyak wajah yang tertunduk terhina.

Muka tertunduk, karena takut merasa hina dipertontonkan Allah dosa-dosanya. Oleh sebab itu kita harus selalu beristighfar memohon agar Allah menutupi dosa kita. Agar Allah tidak mempertontonkan dosa kita, baik kepada diri kita sendiri, maupun kepada orang lain. Sebab di Padang Mahsyar semua dosa dipertontonkan, termasuk dosa yang tersimpan di hati kita. Kata Allah dalam QS At Thariq (9): يَوْمَ تُبْلَى ٱلسَّرَآئِرُ Pada hari itu ditampakkan segala rahasia.

Kedua, beristighfar mohon ditutupi dosa oleh Allah juga berarti memohon agar Allah menutup dampak dosa kepada diri kita dan kepada orang lain. Sebab semua dosa memiliki dampak buruk bagi pelakunya dan bagi orang lain. Jika kita baca cerita Nabi Salih, mengapa umatnya dihancurkan semuanya. Kata Allah: فَدَمْدَمَ عَلَيْهِمْ رَبُّهُم بِذَنۢبِهِمْ فَسَوَّىٰهَا maka Tuhan membinasakan mereka karena dosanya, lalu Allah menyamaratakan mereka dengan tanah. (QS As Syam 14)

Padahal yang berbuat dosa, yang membunuh onta Nabi Salih hanya 9 orang, tapi semua umat Nabi Salih dihancurkan oleh Allah. Itu menjadi bukti, jika dosa beberapa orang berdampak buruk bagi orang banyak. Jadi dosa kita mungkin bukan kita saja yang menanggungnya di akhirat kelak, tetapi bisa jadi keluarga, tetangga, atau masyarakat di lingkungan kita ikut juga menanggungnya. Seperti orang berbuat maksiat, maka orang lain yang membiarkan kemaksiatan itu akan ikut menanggung dosanya. Oleh sebab itu beristighfar juga bermakna atau bertujuan memohon kepada Allah agar menutupi dampak buruk dosa bagi pelaku dosa dan bagi orang lain di sekelilingnya.

Beristighfar tidak hanya memiliki manfaat jangka panjang untuk memperoleh syurga, tetapi Allah menjanjikan keuntungan dunia untuk orang-orang yang rajin beristighfar. Diantara janji Allah itu adalah:

1.      Diberi kenikmatan hidup

Firman Allah dalam QS Hud ayat 3

وَأَنِ ٱسْتَغْفِرُوا۟ رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوٓا۟ إِلَيْهِ يُمَتِّعْكُم مَّتَٰعًا حَسَنًا إِلَىٰٓ أَجَلٍ مُّسَمًّىۥ

dan hendaklah kamu (beristighfar) memohon ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya, niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik  kepadamu sampai waktu yang ditentukan.

Pernah kejadian ada seorang konglomerat muda punya isteri cantik tertangkap memakai narkoba bersama isterinya. Seteleh diinterogasi ternyata ia selalu gelisah dan susah tidur, sehingga harus mengonsumsi narkoba tiap hari.  Itu bukti, bahwa harta melimpah tidak serta merta menjamin hidup jadi bahagia. Justeru ketenangan, kenikmatan, atau kebahagiaan dapat diperoleh dari beristighfar kata Allah.

2.      Diturunkan hujan oleh Allah

Dalam QS Hud ayat 52 Allah berfirman:

وَيَٰقَوْمِ ٱسْتَغْفِرُوا۟ رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوٓا۟ إِلَيْهِ يُرْسِلِ ٱلسَّمَآءَ عَلَيْكُم مِّدْرَارًا

Dan (Hud) berkata: “Wahai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras.

Banyak beristighfar dapat menurunkan hujan dari langit. Itu sebabnya jika akan melaksanakan shalat istisqa’ minta hujan seluruh penduduk negeri disuruh berpuasa 3 hari sebagai wujud istighfar meminta ampun kepada Allah. Setelah itu baru berangkat ke lapangan shalat istisqa’. Banyak yang melakukan shalat istisqa’ minta hujan turun, tetapi tidak di dahului dengan puasa 3 hari.

3.      Allah berikan rasa lapang atas harta dan anak

Dalam QS Nuh ayat 10 dan 12 Allah berfirman

فَقُلْتُ ٱسْتَغْفِرُوا۟ رَبَّكُمْ إِنَّهُۥ كَانَ غَفَّارًا وَيُمْدِدْكُم بِأَمْوَٰلٍ وَبَنِينَ

Maka aku berkata (kepada mereka) Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, Dia maha pengampun. Dan dia melapangkan harta dan anak-anakmu

Istighfar dapat pula memberi rasa lapang atas harta dan anak-anak bagi seseorang. Rizki yang diberikan Allah sudah ditetapkan jumlahnya. Jadi ia tidak akan bertambah karena rajin beribadah, rajin tahajjud, atau rajin membaca qur’an. Rizki juga tidak akan berkurang karena seseorang berbuat maksiat. Rizki dan harta itu bisa terasa lapang dan bisa terasa sempit. Ada orang yang rizki atau hartanya sedikit tapi kehidupannya terasa lapang. Semua kebutuhannya terpenuhi, anaknya bisa bersekolah dan mengaji dan ia bisa beribadah dengan baik. Namun ada juga orang yang hartanya banyak, tetapi kehidupan terasa sempit. Sampai-sampai tidak sempat mengurus anak, pendidikan anaknya terlantar, waktu dan kesempatan beribadah kurang, karena waktu terkuras digunakan untuk mengurus hartanya.

Selain setelah salam selesai shalat, perbanyaklah istighfar diwaktu sahur atau sebelum masuk azan subuh. Rutinkan membaca sayyidul istighfar di waktu siang dan malam hari atau di waktu pagi dan sore hari, kata Rasulullah.

وَمَنْ قَالَهَا مِنَ النَّهَارِ مُوقِنًا بِهَا ، فَمَاتَ مِنْ يَوْمِهِ قَبْلَ أَنْ يُمْسِىَ ، فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ ، وَمَنْ قَالَهَا مِنَ اللَّيْلِ وَهْوَ مُوقِنٌ بِهَا ، فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ ، فَهْوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ

Barangsiapa mengucapkan (sayyidul istighfar) pada siang hari dan meyakininya, lalu dia mati pada hari itu sebelum waktu sore, maka dia termasuk penghuni surga. Dan barang-siapa mengucapkannya pada malam hari dalam keadaan meyakininya, lalu dia mati sebelum waktu pagi, maka dia termasuk penghuni surga.

Semoga bermanfaat untuk kita amalkan bersama.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar