Istighfar Membuat Hati Menjadi
Tenang
Disampaikan oleh: Syahdiardin
السَّلاَمُ
عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
إِنَّ اْلحَمْدَ لِلّهِ نَحْمَدُهُ وَ
نَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَ نَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِأَنْفُسِنَا
وَمِنْ سَيِّئاَتِ أَعْمَالِناَ. مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضَلَّ لَهُ وَمَنْ
يُضْلِلْ فَلاَ هَا دِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَ الله وَحْدَهُ لاَ
شَرِيْكَ لَهُ، وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. الَّلهُمَّ
صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلىَ نَبِيِّناَ مُحَمَّد وَ عَلىَ اٰلِهِ وَ
صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا
Mari kita bersyukur
kepada Allah atas segala nikmat-Nya, terutama nikmat iman yang telah membuat hati kita istiqamah dalam beragama Islam. Keselamatan dan
kesejahteraan semoga selalu dilimpahkan kepada Nabi kita Muhammad s.a.w dan
keluarganya,
dan semoga kita mendapat syafaat dan pertolongan beliau di akhirat kelak.
Dalam Qur’an Surat Ali Imran ayat 133 Allah berfirman
وَسَارِعُوٓا۟
إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا ٱلسَّمَٰوَٰتُ وَٱلْأَرْضُ
أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan
dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang
disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.
وَٱلَّذِينَ
إِذَا فَعَلُوا۟ فَٰحِشَةً أَوْ ظَلَمُوٓا۟ أَنفُسَهُمْ ذَكَرُوا۟ ٱللَّهَ فَٱسْتَغْفَرُوا۟
لِذُنُوبِهِمْ
Dan orang-orang yang apabila mengerjakan
perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu
memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka.
Setelah
mengakhiri shalat membaca السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ kita melanjutkan berzikir membaca
istighfar. أَسْتَغْفِرُ
اللَّهَ atau أَسْتَغْفِرُ
اللَّهَ الْعَظِيمَ atau أَسْتَغْفِرُ
اللَّهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّومَ
وَأَتُوبُ إِلَيْه. Istighfar
berasal dari kata ghafara, selain mohon ampun, ghafara
juga berarti menutupi. Jadi beristighfar artinya kita memohon kepada Allah agar
dosa-dosa kita ditutupi.
Apa
masksud dosa-dosa ditutupi?
Pertama: Dengan
beristighfar kita memohon kepada Allah agar di akhirat tidak ditampakkan
dosa-dosa kita.
Sebab kata
Allah: وَمَن يَعْمَلْ
مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُۥ
Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan
sebesar zarrah, niscaya dia akan melihat nya. (QS Al Zalzalah
ayat 8).
Oleh
sebab itu kita meminta kepada Allah agar di akhirat kelak dosa-dosa kita
ditutupi-Nya. Sebab jika diperlihatkan, kita pasti akan ketakutan, karena
saking banyaknya dosa yang telah diperperbuat di dunia. Kata Allah dalam QS Al
Ghasyiyah ayat 2: وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ خَٰشِعَةٌ
Pada hari
itu banyak wajah yang tertunduk terhina.
Muka tertunduk, karena takut merasa hina dipertontonkan Allah dosa-dosanya.
Oleh sebab itu kita harus selalu beristighfar memohon agar Allah menutupi dosa
kita. Agar Allah tidak mempertontonkan dosa kita, baik kepada diri kita sendiri,
maupun kepada orang lain. Sebab di Padang Mahsyar semua dosa dipertontonkan,
termasuk dosa yang tersimpan di hati kita. Kata Allah dalam QS At Thariq (9):
يَوْمَ تُبْلَى ٱلسَّرَآئِرُ Pada hari itu ditampakkan segala rahasia.
Kedua, beristighfar
mohon ditutupi dosa oleh Allah juga berarti memohon agar Allah menutup dampak
dosa kepada diri kita dan kepada orang lain. Sebab semua dosa memiliki dampak
buruk bagi pelakunya dan bagi orang lain. Jika kita baca cerita Nabi Salih,
mengapa umatnya dihancurkan semuanya. Kata Allah: فَدَمْدَمَ عَلَيْهِمْ
رَبُّهُم بِذَنۢبِهِمْ فَسَوَّىٰهَا maka Tuhan membinasakan mereka karena
dosanya, lalu Allah menyamaratakan mereka dengan tanah. (QS As Syam 14)
Padahal yang berbuat
dosa, yang membunuh onta Nabi Salih hanya 9 orang, tapi semua umat Nabi Salih
dihancurkan oleh Allah. Itu menjadi bukti, jika dosa beberapa orang berdampak buruk
bagi orang banyak. Jadi dosa kita mungkin bukan kita saja yang menanggungnya di
akhirat kelak, tetapi bisa jadi keluarga, tetangga, atau masyarakat di lingkungan
kita ikut juga menanggungnya. Seperti orang berbuat maksiat, maka orang lain
yang membiarkan kemaksiatan itu akan ikut menanggung dosanya. Oleh sebab itu beristighfar
juga bermakna atau bertujuan memohon kepada Allah agar menutupi dampak buruk dosa
bagi pelaku dosa dan bagi orang lain di sekelilingnya.
Beristighfar tidak hanya memiliki manfaat jangka
panjang untuk memperoleh syurga, tetapi Allah menjanjikan keuntungan dunia untuk
orang-orang yang rajin beristighfar. Diantara janji Allah itu adalah:
1.
Diberi
kenikmatan hidup
Firman
Allah dalam QS Hud ayat 3
وَأَنِ ٱسْتَغْفِرُوا۟
رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوٓا۟ إِلَيْهِ يُمَتِّعْكُم مَّتَٰعًا حَسَنًا إِلَىٰٓ
أَجَلٍ مُّسَمًّىۥ
dan hendaklah kamu (beristighfar) memohon ampun kepada Tuhanmu dan
bertaubat kepada-Nya, niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik kepadamu sampai waktu yang ditentukan.
Pernah kejadian
ada seorang konglomerat muda punya isteri cantik tertangkap memakai narkoba
bersama isterinya. Seteleh diinterogasi ternyata ia selalu gelisah dan susah
tidur, sehingga harus mengonsumsi narkoba tiap hari. Itu bukti, bahwa harta melimpah tidak serta
merta menjamin hidup jadi bahagia. Justeru ketenangan, kenikmatan, atau
kebahagiaan dapat diperoleh dari beristighfar kata Allah.
2.
Diturunkan hujan
oleh Allah
Dalam QS
Hud ayat 52 Allah berfirman:
وَيَٰقَوْمِ
ٱسْتَغْفِرُوا۟ رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوٓا۟ إِلَيْهِ يُرْسِلِ ٱلسَّمَآءَ
عَلَيْكُم مِّدْرَارًا
Dan (Hud) berkata: “Wahai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu
bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras.
Banyak
beristighfar dapat menurunkan hujan dari langit. Itu sebabnya jika akan
melaksanakan shalat istisqa’ minta hujan seluruh penduduk negeri disuruh
berpuasa 3 hari sebagai wujud istighfar meminta ampun kepada Allah. Setelah itu
baru berangkat ke lapangan shalat istisqa’. Banyak yang melakukan shalat
istisqa’ minta hujan turun, tetapi tidak di dahului dengan puasa 3 hari.
3.
Allah berikan
rasa lapang atas harta dan anak
Dalam QS
Nuh ayat 10 dan 12 Allah berfirman
فَقُلْتُ ٱسْتَغْفِرُوا۟
رَبَّكُمْ إِنَّهُۥ كَانَ غَفَّارًا وَيُمْدِدْكُم بِأَمْوَٰلٍ وَبَنِينَ
Maka aku berkata (kepada
mereka) Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, Dia maha pengampun. Dan dia melapangkan
harta dan anak-anakmu
Istighfar
dapat pula memberi rasa lapang atas harta dan anak-anak bagi seseorang. Rizki yang
diberikan Allah sudah ditetapkan jumlahnya. Jadi ia tidak akan bertambah karena
rajin beribadah, rajin tahajjud, atau rajin membaca qur’an. Rizki juga tidak
akan berkurang karena seseorang berbuat maksiat. Rizki dan harta itu bisa
terasa lapang dan bisa terasa sempit. Ada orang yang rizki atau hartanya
sedikit tapi kehidupannya terasa lapang. Semua kebutuhannya terpenuhi, anaknya
bisa bersekolah dan mengaji dan ia bisa beribadah dengan baik. Namun ada juga
orang yang hartanya banyak, tetapi kehidupan terasa sempit. Sampai-sampai tidak
sempat mengurus anak, pendidikan anaknya terlantar, waktu dan kesempatan
beribadah kurang, karena waktu terkuras digunakan untuk mengurus hartanya.
Selain
setelah salam selesai shalat, perbanyaklah istighfar diwaktu sahur atau sebelum
masuk azan subuh. Rutinkan membaca sayyidul istighfar di waktu siang dan malam
hari atau di waktu pagi dan sore hari, kata Rasulullah.
وَمَنْ
قَالَهَا مِنَ النَّهَارِ مُوقِنًا بِهَا ، فَمَاتَ مِنْ يَوْمِهِ قَبْلَ أَنْ
يُمْسِىَ ، فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ
، وَمَنْ قَالَهَا مِنَ اللَّيْلِ وَهْوَ مُوقِنٌ بِهَا ، فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ
يُصْبِحَ ، فَهْوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ
Barangsiapa mengucapkan
(sayyidul istighfar)
pada siang hari dan meyakininya, lalu dia mati pada hari itu sebelum waktu
sore, maka dia termasuk penghuni surga. Dan barang-siapa mengucapkannya pada malam hari
dalam keadaan meyakininya, lalu dia mati sebelum waktu pagi, maka dia termasuk
penghuni surga.
Semoga
bermanfaat untuk kita amalkan bersama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar