ABSTRAK
Syahdiardin, 2016. Meningkatkan Kemampuan Guru Administrasi Perkantoran SMK di Kabuapten Batang
Hari Mengembangkan Media Pembelajaran PowerPoint Melalui Studi
Kelompok Antar Guru.
Kata Kunci: Kemampuan Guru, Media PowerPoint, Studi Kelompok Antar
Guru
Materi
pelajaran administrasi perkantoran berupa pekerjaan ketatausahaan, yang
diantara materinya berbentuk prosedur, akan lebih mudah dipahami siswa jika
disajikan melalui presentasi slide demi slide PowerPoint. Penggunakan media
pembelajaran PowerPoint juga dapat
membuat suasana belajar yang menyenangkan bagi siswa. Berangkat dari latar
belakang pemikiran tersebut penulis melakukan penelitian tindakan kepengawasan membina
guru meningkatkan kemampuannya mengembang-kan media pembelajaran PowerPoint.
Dalam penelitian
tindakan kepengawasan ini peneliti
berupaya memperoleh bukti empiris seberapa besar kemampuan
guru mata pelajaran administrasi perkantoran SMK di Kabupaten Batang Hari mengembangkan media pembelajaran PowerPoint dapat ditingkatkan melalui studi kelompok antar guru.
Penelitian dilakukan dalam dua siklus yang diikuti oleh sepuluh orang guru
sebagai subjek penelitian dimana satu orang guru (senior) bertindak
selaku penyaji. Data kemampuan guru mengem-bangkan media pembelajaran PowerPoint dikumpulkan, dinilai,
dan dicatat secara terus menerus, kemudian ditabulasi
secara marginal pada setiap siklus.
Hasil
analisis data menunjukkan terjadinya peningkatan
kemampuan guru mengem-bangkan
media pembelajaran PowerPoint dari
siklus I ke siklus II. Nilai rata-rata dari siklus I ke siklus II naik sebesar 7,39 atau 9,72%, yaitu dari 76,93 menjadi 84,31. Pada siklus I sebanyak
8 orang atau 80%
peserta yang dinyatakan berhasil mengembangkan media pembelajaran PowerPoint, sedangkan pada siklus II meningkat
menjadi 10 orang atau
100% peserta. Angka tersebut menunjukkan terpenuhinya indikator keberhasilan
penelitian, yaitu minimal 85% peserta berhasil mengembangkan media pembelajaran PowerPoint.
Berdasarkan hasil analisis data diatas dapat disimpulkan, bahwa teknik supervisi studi kelompok antar guru dapat meningkatkan kemampuan guru mata pelajaran administrasi perkantoran SMK di Kabupaten Batang Hari mengembangkan media pembelajaran PowerPoint melalui studi kelompok antar guru. Kesimpulan tersebut didukung oleh angka pencapaian keberhasilan penelitian yang maksimal yaitu 100%.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Belajar merupakan kegiatan utama dalam
proses pendidikan siswa di sekolah. Oleh sebab itu proses pembelajaran harus
direncanakan, dilaksanakan, serta dievaluasi dan direvisi agar siswa memperoleh
proses pembelajaran yang lebih baik. karena menurut Dimyati dan Mujiono (2009:3-4)
hasil belajar merupakan puncak proses belajar bagi siswa.
Untuk
memperoleh hasil belajar yang memuaskan guru harus melakukan proses pembelajaran yang baik dan tepat bagi
siswa. Karena, menurut Syarkawi (2007:1) guru memiliki tugas utama membantu siswa dalam belajar dengan berupaya menimbulkan suatu peristiwa yang dapat
menggalakkan dan memudahkan proses belajar. Melalui proses pembelajaran guru
mendorong, membimbing, dan mem-fasilitasi siswa untuk mecapai tujuan (Slameto,
2003:97).
Apa yang
dikemukakan oleh Syarkawi dan Slameto tersebut di atas merupakan pernyataan
yang gamblang, bahwa guru berperan sebagai
fasilitator yang memberikan motivasi belajar bagi siswa. Dalam proses
pembelajaran guru melakukan motivasi secara eksternal memberikan stimulus
melalui kegiatan belajar yang menarik agar siswa lebih giat dan bersemangat
belajar (Uno, 2008:23). Guru sebagai motivator harus memberikan stimulus untuk menciptakan suasana atau proses pembelajaran yang menyenangkan,
sehingga siswa memberikan respon belajar yang memadai dalam rangka mencapai
tujuan pembelajaran.
Stimulus belajar
siswa dapat diciptakan diantaranya melalui rancangan pesan pembelajaran. Pesan
pembelajaran harus mampu memotivasi siswa aktif belajar dalam suasana belajar
yang menyenangkan. Pesan pembelajaran harus didesain motivatif agar
menarik minat belajar siswa. Agar penyampaian pesan tersebut efektif, sebagai mana
diungkapkan Gafur (2007:18) perlu
diperhatikan prinsip desain pesan pembelajaran, diantaranya prinsip
penggunaan alat pemusatan perhatian (attention directing
device).
Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi antara
guru dan siswa, di mana guru (sebagai komunikator) menyampaikan pesan
pembelajaran kepada siswa (sebagai
komunikan) yang diterima melalui inderanya. Oleh sebab itu guru harus mampu memusatkan
perhatian siswa melalui pesan pembelajarannya agar indera siswa berfungsi
maksimal dalam memperoleh hasil belajar.
Hasil
belajar diperoleh terutama melalui indera pandang dan dengar. Merujuk pada
perkiraan Dale (Arsyad, 2009:10), ”perolehan hasil belajar melalui indera
pandang berkisar 75%, melalui indera dengar sekitar 13%, dan melalui indera
lainnya sekitar12%.” Informasi ini menunjukkan, bahwa penyampaian pesan pembelajaran
harus lebih banyak melibatkan indera pandang siswa dibandingkan dengan indera
dengar atau indera lainnya.
Pesan
pembelajaran akan lebih baik jika disampaikan dengan menggunakan media, karena media
menjadi alat bantu guru dalam menjelaskan materi pembelajaran. Dengan bantuan
media materi yang disampaikan tidak hanya berupa verbal (lisan), tetapi juga
berupa visual.
Jika materi
pembelajaran disampaikan dengan bantuan media visual akan mendapatkan hasil
belajar yang lebih baik, karena melibatkan indera pandang, selain indera dengar
siswa. Media visual akan membuat pesan pembelajaran lebih menarik, sehingga di
samping guru mudah menyajikan materi pembelajaran, yang lebih utama adalah siswa bersemangat belajar. sehingga suasana pembelajaran
berlangsung hangat dan menyenangkan. Dengan media pembelajaran yang menarik siswa
termotivasi belajar dan akan meningkatkan hasil belajarnya.
Beragam media
visual dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan pesan pembelajaran kepada siswa untuk
memperkecil verbalisme pesan pembelajaran. Guru diantaranya dapat memanfaatkan
komputer untuk membuat media pembelajaran seperti membuat bahan presentasi
menggunakan powerpoint, diantaranya dengan program Microsoft (MS) Powerpoint.
Dengan powerpoint
pesan pembelajaran dapat divusualkan dalam bentuk slide, dan slide demi slide bahan
ajar dapat ditayangkan melalui LCD projector yang dihubungkan dengan
komputer. Materi pembelajaran administrasi
perkantoran di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), yang lebih banyak
bersifat prosedural, akan lebih mudah dijelaskan dan dipahami siswa dengan
menggunakan slide powerpoint. Pekerjaan akuntansi sebagai materi
pembelajaran dapat dijelaskan tahap demi tahap dengan slide demi slide
powerpoint.
Hasil
supervisi terhadap guru-guru mata pelajaran adminsitrasi perkantoran SMK di
Kabupaten Batang Hari
menunjukkan, bahwa guru menyajikan materi pelajaran dengan berceramah, dengan
bantuan buku teks, tanpa menggunakan me-dia pembelajaran yang dapat
menarik perhatian siswa dan membantu memudah-kannya memahami materi pelajaran.
Guru belum mengimplementasikan prinsip penggunaan alat pemusatan perhatian
dalam mendesain pesan pembelajarannya.
Kelemahan
terkait dengan media pembelajaran adalah guru tidak menggunakan media karena tidak
mampu membuat media sebagai alat pemusatan perhatian siswa dalam proses pembelajaran.
Guru-guru mata pelajaran administrasi
perkantoran belum optimal menerapkan Teknologi Informasi dan Komunikasi
sebagaimana dituntut Permendiknas nomor 41 tahun 2007 tentang standar proses
untuk satuan pendidikan dasar dan menengah yang antara lain guru harus
menyiapkan bahan ajar atau pesan pembelajaran yang tepat sesuai tuntutan isi
atau materi ajar.
Belum
ada guru yang mempersiapkan bahan ajar atau media pembelajaran presentasi dalam
format PowerPoint. Padahal di SMK
tersebut tersedia beberapa LCD projector dan Laboratorium Komputer
dilengkapi dengan beberapa buah komputer,
bahkan tersedia beberapa buah komputer jinjing (laptop) yang dapat dimanfaatkan
guru dalam proses pembelajaran.
Padahal dengan
memanfaatkan komputer guru dapat mengembangkan media pembelajaran administrasi
perkantoran, khususnya standar
kompetensi melaksanakan administrasi kantor, untuk
menerangkan tahap demi tahap administrasi kantor dan pembuatan surat dinas. Dengan
menggunakan PowerPoint dapat dibuat media untuk visualisasi materi pembuatan surat
dinas dalam melaksanakan administasi kantor.
Memperhatikan
permasalahan pembelajaran administrasi perkantoran di
SMK tersebut di atas, maka guru harus mampu
mengembangkan media pembelajaran berbasis Microsoft
PowerPoint. Pengawas Sekolah bekewajiban meningkatkan kemampuan guru
untuk mengembangkan media pembelajaran berbasis Microsoft PowerPoint.
Peningkatan
kemampuang guru tersebut akan dilakukan melalui kegiatan studi kelompok antar
guru.
1.2 Rumusan Masalah
Dari
latar belakang masalah yang telah diungkapkan di atas, maka rumusan masalah
yang dapat diungkapkan adalah: ”Apakah studi
kelompok antar guru dapat meningkatkan kemampuan guru administrasi perkantoran SMK
di Kabupaten Batang Hari mengembangkan media pembelajaran berbasis Microsoft Powerpoint?”.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan
dan membuktikan, bahwa studi kelompok antar
guru dapat meningkatkan kemampuan guru administrasi perkantoran SMK di
Kabupaten Batang Hari mengembangkan media pembelajaran berbasis Microsoft Powerpoint.
1.4 Manfaat
Penelitian
Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Bagi pengawas dapat meningkatkan
kemampuan membimbing guru terutama dalam memberikan layanan bimbingan akademik pengembangan
media pembelajaran berbasis Microsoft PowerPoint.
2.
Bagi guru dapat meningkatkan
kemampuannya dan keterampilannya mengembangkan media pembelajaran berbasis Microsoft PowerPoint..
3.
Bagi sekolah dapat meningkatkan kinerja
kegiatan pembelajaran, khususnya dalam meningkatkan kulitas proses pembelajaran.
4. Bagi
peserta didik akan memperoleh pelayanan proses pembelajaran yang lebih baik,
karena gurunya dapat mengembangkan media pembelajaran yang lebih menyenangkan, lebih
menantang, dan lebih menarik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar