Selasa, 31 Januari 2012

Menyusun RPP Melalui Pemberian Tugas dan Balikan


ABSTRAK

Syahdiardin, 2010. Meningkatkan Kemampuan Guru Dalam Menyusun RPP Mata Pelajaran Produktif  Melalui Pemberian Tugas dan Balikan pada SMK Negeri di Kabupaten Batang Hari
Kata Kunci: Kemampuan Guru, RPP, Pemberian Tugas, Balikan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007  tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah mengamanatkan agar setiap guru menyusun RPP secara lengkap dan sistematis untuk setiap kompetensi dasar (KD) yang dapat digunakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Penyusunan RPP sebagai bagian dari perencanaan pembelajaran dimaksudkan untuk menciptakan proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAIKEM). Oleh sebab itu kemampuan guru dalam menyusun RPP harus ditingkatkan. Upaya itu dapat dilakukan pengawas sebagai pembina guru melalui kegiatan pembinaan dengan teknik atau metode pemberian tugas dan balikan.
Penelitian ini bermaksud untuk memperoleh bukti empiris tentang peningkatan kemampuan menyusun RPP bagi guru mata pelajaran produktif pada SMK Negeri di Kabupaten Batang Hari melalui tindakan pemberian tugas dan balikan. Penelitian dilakukan dalam dua siklus, setiap siklus sekali pertemuan, jarak antar siklus dua minggu, yang diikuti oleh sepuluh orang guru sebagai subyek penelitian, di mana setiap siklus dilakukan selama enam jam pembelajaran (satu jam pembelajaran @ 45 menit).  Data kemampuan guru menyusun RPP dikumpulkan, dinilai, dan dicatat secara terus menerus, ditabulasi secara marginal pada setiap siklus.
Dari hasil analisis data menunjukkan, bahwa terjadi peningkatan kemampuan guru dalam menyusun RPP dari siklus I ke siklus II. Nilai rata-rata dari siklus I ke siklus II naik sebesar 4 atau 5%, yaitu dari 82 menjadi 86. Pada siklus I hanya 6 orang atau 60% peserta yang dinyatakan mampu menyusun RPP, sedangkan pada siklus II sebanyak 9 orang atau 90% peserta dikategorikan mampu menyusun RPP. Angka tersebut sudah memenuhi indikator keberhasilan penelitian, yaitu minimal 85% peserta dinyatakan mampu menyusun RPP. Dengan demikian, teknik supervisi yang dikembangkan melalui pemberian tugas dan balikan dapat meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun RPP mata pelajaran  produktif pada SMK Negeri di Kabupaten Batang Hari.

 
BAB I
PENDAHULUAN

1.1   Latar  Belakang Masalah
Tugas utama guru menurut Syarkawi (2007) adalah menciptakan proses yang dapat menggalakkan dan memudahkan siswa belajar. Sehubungan dengan itu dalam mengemban tugasnya guru memiliki tiga peran. Ketiga peran itu adalah sebagaimana telah diungkap Gagne (Syarkawi, 2007) adalah sebagai perencana, pengelola, dan evaluator pembelajaran.
Ketiga peran guru tersebut di atas telah diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Standar proses berisi kriteria minimal proses pembelajaran yang meliputi perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran,  penilaian proses pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisisen.
Tugas pertama guru dalam proses pembelajaran adalah menyusun perencanaan proses pembelajaran, yang meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Silabus dapat disusun oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran pada satu sekolah, sedangkan RPP harus disusun oleh setiap guru mata pelajaran secara individu.

Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 mengamanatkan agar setiap guru menyusun RPP secara lengkap dan sistematis untuk setiap kompetensi dasar (KD) yang dapat digunakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Guru harus menyusun RPP agar tercipta proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAIKEM).
Hasil supervisi akademik yang dilakukan pengawas pembina sekolah pada  dua SMK negeri di Kabupaten Batang Hari dari Bulan Agustus 2009 sampai dengan Bulan Oktober  2009 menunjukkan:
1.      Sebagian guru kelompok mata pelajaran produktif tidak mengembangkan atau membuat RPP. Guru-guru tersebut mengajar mengacu pada silabus yang sudah dikembangkan dari KD kompetensi keahlian yang tercantum dalam spektrum SMK Tahun 2008.
2.      Sebagian guru membuat RPP dengan komponen yang tidak lengkap sesuai tuntutan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007, seperti tidak membuat tujuan pelajaran, langkah-langkah pembelajarannya tidak lengkap, tidak lengkap sumber belajar atau penilaiannya, dan sebagainya.
3.      Perumusan tujuan pembelajaran yang dikembangkan oleh sebagian guru tidak sesuai dan atau tidak setara dengan indikator KD.
4.      Perumusan langkah-langkah pembelajaran yang dibuat oleh sebagian besar guru tidak mengindikasikan pembelajaran PAIKEM.
Mengacu pada permasalahan-permasalahan  tersebut di atas, maka sangat dibutuhkan upaya untuk meningkatkan kemampuan guru kelompok mata pelajaran produktif SMK negeri di Kabupaten Batang Hari dalam menyusun atau mengembangkan RPP. Upaya tersebut diaantaranya dapat dilakukan melalui teknik pemberian tugas dan balikan.
Pebelajar dalam mengerjakan tugas-tugas melakukan pengulangan materi yang dipelajarinya. Pengulangan tentang materi yang dipelajari bertujuan untuk mengefektifkan pencapaian hasil belajar. Salah satu teori yang menekankan prinsip pengulangan adalah Psikologi Asosiasi atau Koneksionisme. Teori ini menurut Dimyati dan Mujiono (2009) berangkat dari salah satu hukum belajarnya low of exercise, bahwa belajar merupakan pembentukan hubungan antara stimulus dan respon, dan pengulangan terhadap pengalaman-pengalaman memperbesar peluang timbulnya respon benar.
Kemampuan guru, sebagai pebelajar dewasa, dalam pengembangan atau pe-nyusunan  RPP dapat ditingkatkan dengan teknik penyajian pemberian tugas dan ba-likan. Dengan teknik ini kemandirian guru dalam menyusun RPP tetap terjaga dan memperoleh umpan balik dari balikan yang diberikan oleh pengawas selaku fasilita-tor penyusunan RPP.
1.2 Rumusan Masalah
Kesimpulan yang dapat diambil dari latar belakang masalah yang telah diungkap di atas adalah, bahwa masih rendahnya pemahaman dan kemampuan guru-guru kelompok mata pelajaran produktif SMK negeri di Kabupaten Batang Hari dalam mengembangkan atau menyusun RPP. Berdasarkan kesimpulan tersebut, pertanyaan yang harus dijawab sebagai rumusan masalah penelitian tindakan ini adalah: “Apakah teknik pemberian tugas dan balikan dapat meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun RPP kelompok mata pelajaran produktif pada SMK negeri di Kabupaten Batang Hari?"
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan atau memperoleh bukti secara empiris peningkatan kemampuan guru kelompok mata pelajaran produktif pada SMK negeri di Kabupaten Batang Hari dalam menyusun RPP melalui teknik pemberian tugas dan balikan. Sedangkan manfaat yang diharapkan dari penelitian tindakan ini adalah sebagai berikut:
1.   Bagi pengawas dapat meningkatkan kemampuan membimbing guru terutama dalam layanan bimbingan akademik.
2.   Bagi guru dapat meningkatkan kemampuannya dalam menyusun RPP.
3.   Bagi sekolah dapat meningkatkan kinerja proses pembelajaran.
4.   Bagi peserta didik akan memperoleh proses pembelajaran PAIKEM.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar