Selasa, 31 Januari 2012

Keterampilan Bertanya dan Penguatan

ABSTRAK

 Syahdiardin, 2011. Meningkatkan Keterampilan Bertanya dan Memberi Penguatan Bagi Guru SMK Negeri di Kabupaten Batang Hari Melalui Supervisi Pertemuan Orientasi
Kata Kunci: Teknik Bertanya, Penguatan, Kemampuan GTT, Pertemuan Orientasi
Pembelajaran yang baik adalah yang berorientasi pada siswa dimana siswa aktif belajar dalam suasana yang menyenangkan. Untuk menciptakan pembelajaran aktif dan menyenangkan guru harus menguasai strategi dan teknik atau metode mengajar, diantaranya teknik bertanya dan meberi penguatan. GTT SMK negeri di Kabupaten Batang Hari seba-gian besar adalah tamatan perguruan tinggi non kependidikan atau non keguruan. Mereka kurang memahami teknik bertanya dan memberi penguatan yang merupakan kompetensi pedagogik yang harus mereka miliki sebagai seorang guru. Oleh sebab itu keterampilan bertanya dan memberi penguatan bagi GTT harus ditingkatkan. GTT harus mendapatkan orientasi teknik bertanya dan memberikan penguatan dari supervisor (pengawas) melalui teknik supervisi pertemuan orientasi.
Penelitian ini bertujuan meningkatkan kemampuan GTT dan memperoleh bukti empiris tentang peningkatan kemampuan GTT SMK Negeri di Kabupaten Batang Hari dalam menerapkan teknik bertanya dan memberi penguatan melalui teknik supervisi pertemuan orientasi. Penelitian tindakan ini dilakukan dalam dua siklus tindakan (setiap siklus sekali pertemuan), jarak antar siklus dua minggu, dan diikuti oleh enam orang GTT sebagai subjek penelitian. Setiap siklus dilaksanakan selama empat jam pembelajaran (satu jam pembelajaran @ 45 menitt).  Data kemampuan GTT menerapkan teknik bertanya dan memberi penguatan yang diperoleh dari pengamatan saat ia mengajar di kelas dikumpulkan, dinilai, dan dicatat secara terus menerus, ditabulasi secara marginal pada setiap siklus.

Menyusun Silabus Melalui Diskusi Kelompok


ABSTRAK

Syahdiardin, 2009. Meningkatkan Kemampuan Guru dalam Menyusun Silabus Mata Pelajaran Akuntansi melalui Diskusi Kelompok pada SMK di Kabupaten Batang Hari
Kata Kunci: Kemampuan Guru, Silabus, Diskusi Kelompok
Penelitian tindakan kepengawasan ini berangkat dari latar belakang pemikiran, bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, maka setiap sekolah atau madrasah menyusun sendiri  kurikulumnya berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) nomor 22 tentang Standar Isi, Permendiknas nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan, dan Permendiknas nomor 24 tahun 2006 tentang Pelaksasnaan Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan. Unsur utama penyusun kurikulum yang di dalamnya terdapat silabus adalah guru. Untuk itu kemampuan menyusun silbus bagi guru harus ditingkatkan agar tersusun dokumen kurikulum yang baik. Pengawas sebagai pembina guru berkewajiban membimbing guru dalam menyusun silabus.
Peneliti melalui kegiatan penelitian tindakan ini berupaya memperoleh bukti empiris seberapa banyak guru mata pelajaran akuntansi SMK di Kabupaten Batang Hari yang dapat meningkatkan  kemampuannya dalam menyusun silabus melalui diskusi kelompok. Penelitian dilakukan dalam dua siklus (tiap siklus sekali pertemuan), jarak antar siklus satu minggu, yang diikuti oleh tujuh orang guru sebagai subyek penelitian, di mana setiap siklus dilakukan selama enam jam pembelajran (satu jam pembelajaran adalah empat puluh lima menit).  Data kemampuan guru menyusun silabus dikumpulkan, dinilai, dan dicatat secara terus menerus, ditabulasi secara marginal pada setiap siklus.

Menyusun RPP Melalui Pemberian Tugas dan Balikan


ABSTRAK

Syahdiardin, 2010. Meningkatkan Kemampuan Guru Dalam Menyusun RPP Mata Pelajaran Produktif  Melalui Pemberian Tugas dan Balikan pada SMK Negeri di Kabupaten Batang Hari
Kata Kunci: Kemampuan Guru, RPP, Pemberian Tugas, Balikan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007  tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah mengamanatkan agar setiap guru menyusun RPP secara lengkap dan sistematis untuk setiap kompetensi dasar (KD) yang dapat digunakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Penyusunan RPP sebagai bagian dari perencanaan pembelajaran dimaksudkan untuk menciptakan proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAIKEM). Oleh sebab itu kemampuan guru dalam menyusun RPP harus ditingkatkan. Upaya itu dapat dilakukan pengawas sebagai pembina guru melalui kegiatan pembinaan dengan teknik atau metode pemberian tugas dan balikan.
Penelitian ini bermaksud untuk memperoleh bukti empiris tentang peningkatan kemampuan menyusun RPP bagi guru mata pelajaran produktif pada SMK Negeri di Kabupaten Batang Hari melalui tindakan pemberian tugas dan balikan. Penelitian dilakukan dalam dua siklus, setiap siklus sekali pertemuan, jarak antar siklus dua minggu, yang diikuti oleh sepuluh orang guru sebagai subyek penelitian, di mana setiap siklus dilakukan selama enam jam pembelajaran (satu jam pembelajaran @ 45 menit).  Data kemampuan guru menyusun RPP dikumpulkan, dinilai, dan dicatat secara terus menerus, ditabulasi secara marginal pada setiap siklus.